Validitas dan reliabilitas menjadi dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, khususnya ketika penelitian berhubungan erat dengan statistik dan statistika. Namun, ketika pembaca kritis statistik menggunakan istilah ini, sejatinya merujuk pada hal yang berbeda dari metode statistik atau eksperimental. Dimana validitas adalah sejauh mana skor dari suatu ukuran mewakili variabel penelitian yang dimaksudkan. Sedangkan, reliabilitas merupakan istilah yang mengacu pada konsistensi. Menjelaskan makan validitas hakekatnya mengacu pada seberapa akurat suatu metode penelitian terkait proses mengukur apa yang ingin diukur. Jika penelitian memiliki validitas tinggi, artinya menghasilkan hasil yang sesuai dengan sifat, karakteristik, dan variasi nyata dalam dunia fisik atau sosial. Sedangkan reliabilitas mengacu pada seberapa konsisten suatu metode mengukur sesuatu. Jika hasil yang sama dapat dicapai secara konsisten dengan menggunakan metode yang sama dalam keadaan yang sama, pengukuran tersebut dianggap dapat diandalkan. Pengertian Validitas dan Reliabilitas Untuk memberikan penjelasan terkait kedua istilah ini. Maka, diantaranya; Validitas adalah bagaimana peneliti berbicara tentang sejauh mana hasil mewakili kenyataan. Metode penelitian, kuantitatif atau kualitatif, adalah metode untuk mempelajari fenomena nyata, sehingga validitas data mengacu pada seberapa banyak fenomena yang akan ukur ataupun seberapa banyak informasi tidak terkait yang turut serta pada hasil. Reliabilitas adalah ukuran stabilitas atau konsistensi nilai tes. Kita juga dapat menganggapnya sebagai kemampuan untuk mengulang hasil tes atau temuan penelitian. Perlu juga kita ketahui ada istilah koefisien reliabilitas, yaitu ukuran seberapa baik tes mengukur pencapaian. Uji reliabilitas adalah proporsi varians dalam skor yang diamati yaitu skor pada tes yang dikaitkan dengan skor sebenarnya skor “nyata” teoretis yang akan diperoleh seseorang jika ada tes sempurna. Istilah “koefisien reliabilitas” sebenarnya mengacu pada beberapa koefisien yang berbeda Beberapa metode yang ada untuk menghitung koefisien termasuk tes-ulang, bentuk paralel dan bentuk-alternatif. Yang biasanya terdiri atas; Cronbach’s alpha, konsep ini merupakan koefisien konsistensi internal yang paling banyak digunakan. Korelasi sederhana antara dua skor dari orang yang sama adalah salah satu cara paling sederhana untuk memperkirakan koefisien reliabilitas. Jika skor diambil pada waktu yang berbeda, maka ini adalah salah satu cara untuk memperkirakan reliabilitas tes-tes ulang; Berbagai bentuk tes yang diberikan pada hari yang sama dapat memperkirakan reliabilitas bentuk paralel. Korelasi Pearson – dapat digunakan untuk memperkirakan koefisien reliabilitas teoritis antara tes paralel. Formula Spearman Brown – ukuran reliabilitas untuk tes split-half. Cohen’s Kappa – mengukur keandalan antar penilai. Hubungan Validitas dan Reliabilitas Ada hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam suatu pengukuran, yaitu Pengukuran yang andal reliable tidak selalu valid hasilnya mungkin dapat direproduksi, tetapi belum tentu benar. Pengukuran yang valid umumnya dapat diandalkan reliable jika suatu pengujian menghasilkan hasil yang akurat, maka harus dapat direproduksi. Bisa juga dijelaskan sebagai berikut; Ketika suatu ukuran memiliki reliabilitas tes-ulang yang baik dan konsistensi internal, peneliti harus lebih yakin bahwa skor mewakili apa yang seharusnya. Namun, harus ada lebih dari itu, karena suatu ukuran bisa sangat andal tetapi tidak memiliki validitas sama sekali. Sebagai contohnya; Bayangkan seseorang yang percaya bahwa panjang jari telunjuk seseorang mencerminkan harga dirinya dan oleh karena itu mencoba mengukur harga diri dengan memegang penggaris di jari telunjuk orang. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui meskipun ukuran ini akan memiliki reliabilitas tes-ulang yang sangat baik, itu sama sekali tidak memiliki validitas. Fakta bahwa jari telunjuk seseorang satu sentimeter lebih panjang dari jari telunjuk orang lain tidak menunjukkan apa pun tentang siapa yang memiliki harga diri lebih tinggi. Perbedaan Validitas dan Reliabilitas Perbedaan antara validitas dan reliabilitas dalam beberapa aspek, yaitu Validitas Relibitas Mengengukur sejauh mana hasil benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur Mengukur sejauh mana hasil dapat dihasilkan bila penelitian diulangi dalam kondisi yang sama Dipergunakan untuk memeriksa seberapa baik hasil sesuai dengan teori yang ada dan ukuran lain dari konsep yang sama Dipergunakan untuk memeriksa konsistensi hasil di sepanjang waktu, di berbagai pengamat, dan di seluruh bagian pengujian itu sendiri. Contoh Validitas dan Reliabillitas Adapun untuk berbagai contoh dalam hasil penelitian untuk ukuran validitas dan uji reliabilitas. Antara lain; Contoh 1 Kita mengukur suhu sampel cairan beberapa kali dalam kondisi yang sama. Termometer menampilkan suhu yang sama setiap saat, sehingga hasilnya reliable. Jika termometer menunjukkan suhu yang berbeda setiap kali, meskipun kita telah mengontrol kondisi dengan cermat untuk memastikan suhu sampel tetap sama, termometer mungkin tidak berfungsi, dan oleh karena itu pengukurannya tidak valid. Termometer yang kita gunakan untuk menguji sampel memberikan hasil yang reliable. Namun termometer belum terkalibrasi dengan benar, sehingga hasilnya 2 derajat lebih rendah dari nilai sebenarnya. Oleh karena itu, pengukuran tersebut tidak valid. Contoh 2 Seorang dokter menggunakan kuesioner gejala untuk mendiagnosis pasien dengan kondisi medis jangka panjang. Beberapa dokter yang berbeda menggunakan kuesioner yang sama dengan pasien yang sama tetapi memberikan diagnosa yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang rendah sebagai tolak ukur kondisi tersebut. Jika kuesioner gejala menghasilkan diagnosis yang andal ketika dijawab pada waktu yang berbeda dan dengan dokter yang berbeda, ini menunjukkan bahwa kuesioner tersebut memiliki validitas tinggi sebagai tolak ukur kondisi medis. Namun, reliabilitas saja tidak cukup untuk memastikan validitas. Sekalipun suatu tes dapat diandalkan, arti tes tersebut mungkin tidak secara akurat mencerminkan situasi sebenarnya. Contoh 3 Sekelompok peserta mengikuti tes yang dirancang untuk mengukur memori kerja. Hasilnya dapat diandalkan, tetapi skor peserta berkorelasi kuat dengan tingkat pemahaman bacaan mereka. Ini menunjukkan bahwa metode tersebut mungkin memiliki validitas rendah. Tes tersebut mungkin mengukur pemahaman bacaan peserta daripada memori kerja mereka. Validitas memang lebih sulit untuk dinilai daripada reliabilitas, tetapi bahkan lebih penting. Untuk memperoleh hasil yang berguna, metode yang kita gunakan untuk mengumpulkan data harus valid penelitian harus mengukur apa yang diklaim untuk diukur. Penjelasan ini memastikan bahwa diskusi kita tentang data dan kesimpulan yang kita tarik juga valid. Contoh 4 Jika satu orang mengikuti tes kepribadian yang sama beberapa kali dan selalu menerima hasil yang sama, tes tersebut dapat diandalkan. Suatu pengukuran mungkin valid tetapi tidak dapat diandalkan tidak reliable, atau reliable tetapi tidak valid. Misalnya, termometer kita salah satu derajat. ni reliable memberi kita hasil penelitian yang sama setiap kali tetapi tidak valid karena termometer tidak mencatat suhu yang benar. Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca. Berkenaan dengan pengertian validitas dan reliabilitas, hubungan, perbedaan, serta contohnya yang bisa diberikan. Semoga memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkan.
B Perbedaan Metode Ilmiah dan Non Ilmiah 1. Ilmiah · Perumusan masalah jelas dan spesifik · Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris · Jawaban permasalahan didasarkan pada data yang ada · Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah Pendekatan Ilmiah n Perumusan masalah jelas dan spesifik n Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris n Jawaban permasalahan didasarkan pada data n Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar n Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Pendekatan Non Ilmiah n Perumusan masalah yang kabur atau abstrak n Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis n Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan n Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis n Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain Contoh “Taka sakit perut selama seminggu” Pendekatan Ilmiah • Cari data di lapangan Taka makan apa ? • Periksa ke dokter • Tes laboratorium • Pengobatan • Kesimpulan Taka Keracunan Pendekatan Non Ilmiah • Pergi ke dukun • Penyembuhan • Kesimpulan Taka terkena guna-guna dari teman/musuhnya Karakteristik Metode Ilmiah n n n Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan. Pola Pikir dalam Metode Ilmiah n Induktif Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum n Deduktif Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus Contoh Sederhana Induktif Fakta Kesimpulan Deduktif Fakta Kesimpulan Tumbuhan akan mati khusus Hewan akan mati khusus Manusia akan mati khusus Semua makhluk hidup akan mati umum Semua manusia akan mati umum Taka adalah manusia khusus Taka akan mati khusus Karakteristik Metode Kuantitatif dan Kualitatif Metode Kuantitatif DESAIN TUJUAN Metode Kualitatif § § § Spesifik, jelas, rinci Mantap sejak awal Menjadi pegangan langkah demi langkah § § § Umum Fleksibel Berkembang dan muncul dalam proses penelitian § Menunjukkan hubungan antar variabel Menguji teori Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif § Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif Menemukan teori Menggambarkan realitas yang kompleks Memperoleh pemahaman makna § § § Metode Kuantitatif TEKNIK PENELITIAN § § § Eksperimen Survey Kuisioner § § § Observasi Wawancara Dokumentasi § Instrumen-instrumen penelitian untuk mengumpulkan data kuantitatif test, angket, dll § Peneliti sebagai instrumen kunci Catatan, voice recorder, kamera, handycam, dll INSTRUMEN PENELITIAN § § DATA Metode Kualitatif § Kuantitatif data § dalam bentuk angka Hasil pengukuran § dari variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen penelitian Deskriptif data berupa kata, kalimat, skema, gambar, dll Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll Metode Kuantitatif SAMPEL/ SUMBER DATA § § § ANALISIS § § § HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN § Metode Kualitatif Besar Representatif Sedapat mungkin random Ditentukan sejak awal § § Kecil Tidak representatif Purposive Berkembang selama proses penelitian Setelah selesai pengumpulan data Deduktif Menggunakan analisa statistik § Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian Induktif Mencari pola, model, tema, teori Ada jarak antara peneliti dengan responden, bahkan sering tanpa kontak Berlangsung dalam jangka pendek § § § Empati, akrab Kedudukan sama, bahkan peneliti dapat berfungsi sebagai konsultan Berlangsung dalam jangka lama Kesimpulan Metode Ilmiah menjadi kerangka dasar dari kegiatan penelitian, dimana didalam penelitian akan berisi penerapan metode ilmiah
A Pengertian IAD. Ilmu Alamiah Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. IAD bersifat relatif dan dapat berubah
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan antara penelitian ilmiah dan non ilmiah INI JAWABAN TERBAIK 👇 Penelitian ilmiah adalah serangkaian pengamatan terus menerus, mengumpulkan dan menghasilkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan memprediksi fenomena. Penelitian ilmiah sering dikaitkan dengan metode ilmiah sebagai prosedur sistematis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Rumusan masalah jelas dan adalah hal-hal yang dapat diamati dan diukur secara empirisJawaban atas masalah ini didasarkan pada pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang yang diperoleh siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain. Penelitian tidak ilmiahRumusan masalah tidak jelas atau tidak selalu diukur secara empiris dan bisa bersifat supranatural/ tidak didapat dari observasi data di tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data tidak dibuat untuk diuji lagi oleh orang lain.
. 274 303 99 451 347 196 198 78
perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah